Show simple item record

dc.contributor.authorRimbawan
dc.contributor.authorSukarno, Bonny PW
dc.contributor.authorMaharijaya, Awang
dc.date.accessioned2014-03-14T07:58:29Z
dc.date.available2014-03-14T07:58:29Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/68259
dc.description.abstractInstitut Pertanian Bogar (IP B) dikenal sebagai pelopor sistem penerimaan mahasiswa baru jalur tanpa test yang sekarang disebut dengan Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Dalam sistem tersebut, IPB menjaring siswa-siswa terbaik dari seluruh daerah di Indonesia untuk diundang dan diseleksi oleh IPB berdasarkan catalan prestasi akademik maupun prestasi dari kegiatan ekstrakurikulernya. Saat ini persentase mahasiswa IPB yang berasal dari jalur USMI adalah sekitar 70% yang memungkinkan adanya keanekaragaman asal mahasiswa yang secara otomatis diikuti keragaman bahasa, adat istiadat, dan budaya lokal lainnya. Dengan demikian, mahasiswa sangat berkesempatan untuk mengenal berbagai budaya dari masyarakal Indonesia yang merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia yang pada akhirnya mampu memupuk rasa kebanggaan lerhadap kebudayaan asli bangsa Indonesia dan nilai-nilai luhur budaya sendiri sebagai identitas dan budaya nusantara guna menyaring budaya-budaya asing yang bersifat negatif Hal tersebut jika dapat dioptimalkan akan sangat menunjang pengembangan soft skill mahasiswa dan mendukung lulusan dalam dunia kerja karena tidak menutup kemungkinan lulusan IPB akan menyebar lintas kota, kabupaten bahkan lintas provinsi. Namun dibalik segala potensi dari keragaman tersebut apabila tidak dibina dengan baik justu dapat menjadi katalisator perpecahan dikalangan mahasiswa, mengingat mahasiswa masih dalam proses pema/angan. Hal tersebut dapat menjadi cermin dan yang buruk dan bukan tidak mungkin akan meluas diikuti oleh masyarakat karena Perguruan Tinggi dikenal sebagai moral force dan mahasiswanya merupakan calon agen perubahan dalam masyarakat. Untuk itulah program pembinaan akademik dan multibudaya bagi mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (common first year) di Institut Pertanian Bogar dinilai sangat tepat untuk membina keragaman tersebut. Selain dalam keragaman budaya, keragaam kemampuan akademik mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah juga menjadi fokus garapan. Dalam program tersebut mahasiswa akan tinggal bersama di asrama selama satu tahun dan mendapatkan berbagai program seperti perkenalan adat dan kebudayaan daerah, out bond, responsi dan berbagai kegiatan pembinaan moral dan akhlak lainnya.en
dc.language.isoid
dc.publisherSimposium Kebudayaan Indonesia Malaysia IX
dc.titleUpaya Menjaga Identitas dan Budaya Nusantara melalui Program Pembinaan Akademik dan Multibudaya di Institut Pertanian Bogoren
dc.typePresentationen
dc.subject.keywordProgram Pembinaan Akademik dan Multibudayaen
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record