dc.description.abstract | Anoa merupakan salah satu hewan endemik Indonesia (Pulau Sulawesi) dan Philipina (Pulau Mindoro). Anoa merupakan golongan ruminansia sedang dengan ciri-ciri morfologi menyerupai kerbau. Sejak era reformasi (akhir tahun 1990-an), habitat anoa mengalami tekanan sangat hebat, terutama oleh pemburuan dan peralihan hutan menjadi lahan pertanian dan perumahan.Sejak itu populasi anoa menurun dratis, sehingga CITES mengelompokan anoa ke dalam Appendic I dengan status langka menuju kepunahan. Anoa dilaporkan mempunyai sifat monogami yang kuat. Hal ini menjadi kendala serius dalam usaha perkembangbiakan anoa di penangkaran. Penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkah laku reproduksi anoa jantan, serta mengoleksi dan menyimpan semen anoa pada kondisi beku untuk aplikasi teknologi reproduksi terbantukan, seperti inseminasi buatan (IB). Penelitian dilakukan terhadap dua ekor anoa jantan yang ada di penangkaran (Taman Margasatwa Ragunan Jakarta). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkah laku reproduksi anoa sangat mirip dengan kerbau lumpur. Anoa banyak menghabiskan waktunya untuk berendam atau berkubang di dalam bak air yang tersedia. Pada anoa jantan yang dipasangkan, ketika betina pada masa estrus, akan menciumi betina pada daerah muka, leher dan sekitar daerah kelamin luar dengan sekali-sekali mengalami ereksi. Namun demikian, ini sering berlanjut dengan perkelahian antara sepasang anoa tersebut sehingga perkawinan belum pernah dilaporkan. Pada pemeriksaan feses tidak ditemukan parasit cacing saluran pencernaan. Koleksi semen, evaluasi, pengenceran dan pembekuan semen belum bisa dilakukan karena pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, minta ditunda dan perlu mempelajari keuntungan dan kerugian penelitian ini lebih lanjut. | id |