Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu biji
Abstract
Ketersediaan sumber daya alam hayati Indonesia sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini memungkinkan untuk pencarian antioksidan alami. Antioksidan sangat penting peranannya dalam mengatasi berbagai penyakit yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi berlebihan di dalam tubuh. Daun Jambu Biji berkhasiat untuk anti diare, anti inflamasi dan anti mutagenik. Berdasarkan khasiat tersebut diperkirakan daun Jambu Biji mempunyai potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun Jambu Biji. Daun jambu Biji Lokal diperoleh dari daerah Bantar Kambing, Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tiosianat dan metode asam tiobarbiturik (TBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Jambu Biji yang mempunyai potensi antioksidan terbaik adalah daun Jambu Biji Putih Lokal yang diekstrak dengan etanol 70 % secara maserasi. Pada pengujian menggunakan metode tiosianat, ekstrak daun Jambu Biji Putih Lokal mempunyai faktor protektif yang mendekati vitamin E atau tokoferol yaitu sebesar 1,10 sedangkan faktor protektif tokoferol sebesar 1,16, sedangkan tiga ekstrak daun Jambu Biji lainnya (Ekstrak Air daun Jambu Biji Putih Lokal, Ekstrak Etanol daun Jambu Biji Merah Lokal dan Ekstrak Air daun Jambu Biji Merah Lokal) tidak dapat menghambat oksidasi lipida. Pada pengujian menggunakan metode TBA, ekstrak etanol dari daun Jambu Biji Putih Lokal dapat menghambat oksidasi lipida sampai 94,19 % terhadap kontrol yang tidak diberi antioksidan. Penghambatan tersebut lebih besar daripada aktivitas penghambatan oksidasi lipida oleh tokoferol yang hanya mencapai 92, 11 %, sedangkan tiga ekstrak daun Jambu Biji lainnya mempunyai aktivitas penghambatan oksidasi lipida yang lebih rendah dari tokoferol. Diduga senyawa aktif dari ekstrak daun Jambu Biji tersebut adalah senyawa fenol, flavonoid, kuinon dan steroid.