Studi Pewarisan dan Identifikasi Penanda Terpaut Sifat Ketahanan terhadap Antraknosa (Colletotrichum accutatum) pada Cabai (Capsicum spp.)
Date
2007Author
Sujiprihati, Sriani
Tondok, Efi Toding
Yunianti, Rahmi
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu faktor dominan yang menyebabkan rendahnya produktivitas cabai Indonesia adalah serangan penyakit antraknosa. Antraknosa pada cabai disebabkan oleh genus Colletotrichum. Spesies yang paling banyak menyerang cabai di Indonesia saat ini adalah C. acutatum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kendali genetik pewarisan sifat ketahanan terhadap antraknosa pada cabai dan mendapatkan penanda morfologi dan/atau biokimia yang dapat dijadikan marka untuk mengidentifikasi cabai tahan antraknosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe C-15 secara konsisten lebih tahan terhadap antraknosa dibandingkan dengan 14 genotipe lainnya. Terdapat perbedaan yang nyata antar genotipe pada semua peubah kuantitatif yang diamati kecuali tebal kulit buah. Ketahanan terhadap penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. acutatum dikendalikan oleh banyak gen dan tidak ada efek maternal. Gen pengendali ketahanan adalah resesif. Derajat dominansi dikategorikan sebagai resesif parsial. Aksi gen pengendali ketahanan terhadap antraknosa adalah aditif dan dominan, ragam aditif lebih besar dibandingkan ragam dominan. Nilai heritabilitas arti luas tergolong sedang sampai tinggi sedangkan heritabilitas arti sempit tergolong rendah sampai sedang. Kadar capsaicin pada buah dan aktivitas peroksidase pada daun tidak dapat dijadikan penanda ketahanan cabai terhadap antraknosa yang disebabkan oleh C. acutatum. Karakter warna batang, warna buku, warna daun, bentuk daun, bercak/garis antosianin, permukaan kulit buah, penyempitan tangkai buah, dan tangkai buah dapat dijadikan penanda untuk seleksi tidak langsung ketahanan cabai terhadap antraknosa.