Kolaborasi Barrier Jagung dan Kitosan untuk Pengendalian Bean common mosaic virus dan Serangga Vektornya Aphis craccivora Koch di Lapang
Abstract
Bean common mosaic virus (BCMV) adalah virus yang merugikan pada kacang panjang saar iill. Penelitian bertujuan menguji keefektifan tanaman barrier jagung dan kitosan dalam menekan BCMV dan vektornya di lapang. Ada 4 perlakuan yang diuji yaitu kontrol (A), Perlakuan barrier jagung dan kitosan (B), Perlakuan barrier jagung (C) dan perlakuan kitosan (D). Jagung ditanam 4 minggu sebelum kacang panjang dan kitosan dlilp)IKasikan dengan perlakuan benih sebelum tanam dan penyemprotan daun I han sebelum dan 2minggu. Sekali sesudah penularan virus. Penularan virus dilakukan dengan melepas viruliferous kutudaun bersayap ke pertanaman. Perlakuan B, C dan D menunjukkan mampu menekan insidensi dan keparahan penyakit sampai 4 minggu setelah inokulasi virus (4 MSI) jika dibandingkan kontrol. Namun, pada 6-8 MSI semua perlakuan tidak mampu menekan virus. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap populasi kutudaun. Deteksi serologi dan asam nukleat menunjukkan bahwa elain BCMV, terdeteksi virus-virus lain yang menginfeksi alarni di lapang bersama BCMV yaitu CMV, Geminivirus, dan Palerovirus, sedangkan Luteovirus menginfeksi terpisah. lnfeksi ganda beberapa virus melalui kutudaun dan kutu kebul dengan sifat penularan yang berbeda menyebabkan gejala yang sangat parah, sehingga perlakuan tidak mampu menekan infeksi virus lainnya. Penelitian ini menemukan Palerovirus baru yang terdeteksi menginfeksi kacang panjang.
Collections
- Proceedings [2790]