Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas dan Soda Q Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Sabun Cair
Abstract
Di Kabupaten Pati kulit buah kapuk randu kering diproses menjadi produk Soda Q dengan cara pembakaran dan ekstraksi. Soda Q yang dihasilkan mengandung senyawa K2C03 (50,78%). Di sisi lain konsumsi minyak goreng Indonesia juga cukup tinggi dan cenderung naik terutama di industri (500.000 ton/tahun). Setelah dipakai berulang kali kualitas minyak goreng akan menurun (bilangan asam dan peroksidanya meningkat) sehingga minyak goreng tidak layak dipakai lagi dan menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan variabel yang berpengaruh dan kondisi operasi optimum proses saponifikasi minyak goreng bekas dengan soda Q. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi limbah minyak goreng bekas dan dapat mendongkrak pangsa pasar suda Q. Percobaan dirancang dengan metode factorial design 2 level dan 3 variabel. Variabel yang dipilih sebagai variabel bebas adalah suhu (40 - 80°C), rasio minyak goreng bekas : soda Q (2:1 - 1:4) dan waktu operasi (1-3 jam), sedangkan variable lainnya merupakan variabel tetap seperti konsentrasi larutan soda Q (1:4) dan kecepatan pengadukan 570 rpm. Respon yang diamati adalah berat sabun yang dihasilkan. Dari perhitungan factorial design, variabel yang paling berpengaruh adalah suhu. Kondisi optimum dicapai pada suhu 74 °C, rasio minyak goreng bekas : soda Q 1:4 dan waktu operasi 3 jam, yield sebesar 62,5 gram
Collections
- Proceedings [2790]