View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Ketahanan Kayu Termodifikasi Kimia terhadap Biodeteriorasi : Studi pada Kayu Asap dan Kayu Asetilasi

      Thumbnail
      View/Open
      Ringkasan (46.79Kb)
      Ringkasan (27Kb)
      Date
      2007
      Author
      Hadi, Yusuf Sudo
      Nurhayati, Tati
      Yamamoto, H.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kerugian Indonesia tahun 2000 akibat kayu dewasa diserang rayap pada bangunan, diduga mencapai US $ 200-300 juta, dan akan semakin membesar dimasa mendatang bila kayu remaja dari HTI digunakan untuk bangunan tanpa diawetkan lebih dahulu. Cara pengawetan kayu dengan memasukkan bahan kimia beracun kedalam kayu, seperti CCA (Chromated Chlor Arsen), tidak dipakai lagi oleh hampir seluruh negara karena berefek samping membahayakan mahluk hidup dan lingkungannya. Diperlukan cara pengawetan kayu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan teknologi pengawetan kayu pada contoh uji ukuran kecil bebas cacat berukuran 0,8 x 2 (cm) arah melintang dan 20 cm arah longitudinal dengan metode pengasapan selama 4 jam dan asetilasi; menggunakan kayu remaja cepat tumbuh: Mindi (Melia azedarach) asal Bogor Indonesia dan Sugi (Cryptomeria japonica) dari Nagoya Japan. Kedua jenis kayu diberi 4 perlakuan: -pengasapan 4 jam, -asetilasi dengan persen penambahan bobot (Weight Percent Gain) sebesar 19,9 % untuk kayu Mindi dan 24,6 % untuk kayu Sugi, -contoh uji kayu tanpa perlakuan/kontrol, dan -diawetkan dengan Borax 5 %; selanjutnya diuji ketahanannya terhadap: rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light), rayap tanah di lapangan, rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) di laboratorium, dan jamur perusak kayu (Schizophyllum commune). Rancangan penelitian: acak lengkap faktorial 4 x 2 (4 perlakuan 2 jenis kayu). Kayu sugi ternyata lebih mudah diawetkan, indikator retensinya 12,17 kg/m3, sedangkan kayu mindi 5,11 kg/m3; sejalan dengan proses asetilasi yaitu kayu sugi mencapai WPG 24,6 % dan mindi 19,9 %. Kayu Mindi mempunyai ketahanan lebih baik (termasuk kelas awet III) dibanding kayu Sugi (kelas awet IV; merujuk Badan Standarisasi Nasional, 2007). Penggunaan Borax 5 % paling efektif, diikuti oleh asetilasi dan pengasapan kayu.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6486
      Collections
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing) [295]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository