Embriogenesis Somatik pada Bawang Merah
View/ Open
Date
2007Author
Dinarti, Diny
Purwito, Agus
Susila, Anas D.
Tiran, Ray
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian 2,4-D terhadap pembentukkan kalus embrionik dan mempelajari pengaruh jenis sitokinin terhadap perkembangan kalus embrionik menjadi embrio somatik bawang merah yang terbentuk melalul kultur In vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomidan Hortikultura IPB. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan percobaan yang dipakai adalah Repeated measurement untuk pengamatan berulang dan rancangan percobaan faktorial untuk pengamatan yang dilakukan hanya sekali (hari berkalus). Faktor yang digunakan untuk Percobaan 1 (inlsiasi kalus) adalah Varietas Bawang Merah (Bima Juna, Kuning Tablet, dan Timor), faktor kedua adalah Dosis 2,4-D (0.5 ppm, 1.5 ppm, dan 2.5 ppm). Pada percobaan 2, faktor yang dlgunakan selain Varietas Bawang Merah dan Dosis 2,4-D juga terdapat faktor jenis sitokinin (BA 10 ppm, Kinetin 1 ppm). Kalus dapat terbentuk pada semua konsentrasi 2,4-D yang diaplikasikan. Perlakuan Bima Juna + 1,5 ppm 2,4-D menunjukkan performa presentase kalus paling baik di atas 80% mulai dari 1 MSP. Aplikasi awal 2,4-D sebanyak 1,5 ppm menunjukkan rata-rata kemampuan untuk membentuk embrio hampir dua kali lebih banyak dibanding aplikasi awal 2.4-D dengan konsentrasi 0,5 ppm. Interaksi perlakuan antara varietas Kuning Tablet dengan dosis awal 2,4-D sebanyak 1.5 ppm dan penggunaan BAP 10 ppm menunjukan pernbentukan jumlah embrio somatik sekunder paling banyak. Pada semua kombinasi antara variatas dan perlakuan aplikasi awal 2,4-D dan macam sitokinin, semua eksplan dapat menghasilkan embrio.