Show simple item record

dc.contributor.authorTjakradidjaja, Anita S.
dc.contributor.authorWiryawan, I Komang Gede
dc.date.accessioned2010-04-22T03:09:47Z
dc.date.available2010-04-22T03:09:47Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6312
dc.description.abstractPemanfaatan limbah pertanian/perkebunan merupakan suatu alternatif untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam ketersediaan hijauan dan tingginya harga pakan sumber konsentrat. Namun penggunaannya sebagai pakan ternak sangat terbatas. Alternatif yang ditawarkan untuk memperbaiki penggunaan limbah tersebut adalah dengan memanfaatkan mikroba simbion rayap yang telah diketahui sebagai dekomposer produk kayu; namun keandalannya sebagai pencerna pakan berserat belum banyak diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan di Pusat Studi Ilmu Hayati IPB dengan tujuan mengevaluasi kinerja mikroba simbion rayap sebagai biodegradator pakan sumber serat. Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang spesies bakteri simbion rayap dengan aktifitas selulolitik tinggi yang mampu bersimbiosis mutualistis dengan mikroba rumen dalam upaya pemanfaatannya untuk meningkatkan nilai guna pakan berserat. Dari penelitian ini telah diperoleh lima kultur mikroba yang ditumbuhkan dalam medium serat sawit sebagai sumber mikroba dalam proses seleksi bakteria pencerna serat; kultur mikroba tersebut berasal dari saluran pencernaan rayap (1) Macrotermes gilvus Hagen, (2) Microtermes inspiratus Kemner, (3) Coptotermes curvignathus Holmgren, (4) kombinasi mikroba saluran pencernaan dari ketiga spesies rayap tersebut, dan (5) cairan rumen domba. Proses seleksi menghasilkan duapuluhdelapan isolat bakteria pencerna serat dan tigabelas isolat dipilih berdasarkan kemampuannya mendegradasi sumber selulosa. Pengujian berdasarkan aktivitas enzim selulolitik, degradasi/fermentasi dan kecernaan pakan menunjukkan lima isolat bakteria saluran pencernaan rayap (SB53 5(3)1, SC51 5 (2), SB53 4(3)2, SB53 1(3), dan SC51 4(2)), dan dua isolat bakteria cairan rumen domba (SE51 2 dan SE51 1) mempunyai kemampuan mencerna serat yang lebih baik daripada isolat lainnya. Hasil penelitian yang menggunakan kultur mikroba saluran pencernaan rayap dan rumen domba memperlihatkan bahwa nutrien rumput gajah lebih mudah didegradasi/difermentasi dan dicerna daripada jerami padi dan serat sawit. Sebaliknya pada percobaan yang menggunakan kultur isolat murni bakteria pencerna serat, didapatkan hasil fermentasi dan kecernaan jerami padi dan serat sawit yang lebih tinggi daripada rumput gajah, tetapi degradasi protein kedua limbah tersebut tidak sebaik rumput gajah. Hasil penelitian ini dapat mengindikasikan kemampuan isolat murni bakteria sebagai kultur tunggal dapat memfermentasi dan mencerna pakan sumber serat. Dengan demikian ketujuh isolat (SB53 5(3)1, SC51 5 (2), SB53 4(3)2, SB53 1(3), SC51 4(2), SE51 2 dan SE51 1) ini merupakan bakteria pencerna serat yang terbaik. Kemampuannya untuk bersimbiosis dan hidup dalam kondisi rumen masih dipelajari dalam percobaan berikutnya; demikian pula dengan pemanfaatannya sebagai bahan probiotik dalam memanipulasi proses fermentasi serat pakan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectbakteri selulolitikid
dc.titlePeningkatan nilai guna pakan berserat melalui pemanfaatan bakteri selulolitik simbion rayap tanahid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record