Show simple item record

dc.contributor.authorAdnyane, I Ketut Mudite
dc.contributor.authorNovelina, Savitri
dc.date.accessioned2010-04-22T02:13:21Z
dc.date.available2010-04-22T02:13:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6225
dc.description.abstractKelenjar sumbmandibularis dan parotis merupakan kelenjar ludah utama pada hewan mammalia. Kedua kelenjar ini menghasilkan sekreta yang disebut air liur. Air liur mengandung sebagian besar air, elektrolit, kompleks protein dan karbohidrat. (Guyton, 1992; Ross et al., 1995). Selain itu ditemukan juga glikoprotein anti bakteri antara lain lisozim dan laktoferin (inoue, 1995). Lysozim pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1922 tepatnya lima tahun sebelum antibiotik penisilin ditemukan. Lysozim adalah senyawa glikoprotein dengan berat molekul 14 Kda, mempunyai afinitas yang sangat besar dan spesifik terhadap ikatan glikosida pada dinding bakteri. Karena dasar inilah lysozim dikenal sebagai bakterisida (Klockars dan Reitamo, 1975; Witholt et al., 1976).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectLysozimid
dc.titleDeteksi secara imunohistokimia sel-sel penghasil protein Anti bakteri lysozym pada kelenjar ludah sapiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record