Manipulasi komposisi asam lemak susu Bernilai farmakologis melalui suplementasi sabun mineral dalam ransum berbasis serat kasar tinggi pada sapi perah
Abstract
Ternak ruminansia memiliki keistimewaan dan sekaligus kelemahan karena sistem pencernaannya. Rumen adalah bagian terbesar dari sistem pencernaan ternak ruminansia. Sistem pencernaan di rumen melibatkan interaksi dinamis antar pakan, populasi mikrob, dan ternak itu sendiri. Pakan yang masuk ke dalam sistem pencernaan dan masuk ke dalam rumen akan dirombak atau didegradasi terlebih dahulu sebelum diserap dirumen atau diteruskan ke pascarumen dan diserap diusus. Keunikan tersebut akan menjadi kelemahan karena protein dan lemak pun akan dirombak didalam rumen. Pada ternak ruminansia dewasa semua lemak pakan yang dikonsumsi akan dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan gliserol, dan asam lemak tidak jenuhnya dihidrogenasi sehingga lemak yang masuk ke dalam usus halus berupa asam lemak jenuh dan monogliserida Sementara itu, upaya peningkatan produksi dan kualitas susu sapi perah dibatasi oleh kuantitas dan kualitas pakan baik makronutrien maupun mikronutrien. Daya dukung lingkungan yang rendah menyebabkan masalah pakan semakin parah. Lahan yang kehilangan vegetasi dan resapan air menyebabkan terjadinya distorsi status mineral. Mineral esensial semakin berkurang (defisien) sementara logam berat menjadi toksik pada tanah, tanaman dan juga kemungkinan pada ternak.