Show simple item record

dc.contributor.authorSinukaban, Naik
dc.contributor.authorPawitan, Hidayat
dc.contributor.authorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorHidayat, Yayat
dc.date.accessioned2010-04-21T12:06:22Z
dc.date.available2010-04-21T12:06:22Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6129
dc.description.abstractKonversi lahan hutan 1menjadi lahan pertanian oleh masyarakat sekitar hutan di DAS Nopu Hulu dan sekitarnya (kawasan Taman Nasional Lore Lindu) telah menyebabkan perubahan fungsi hidrologi yang signifikan sehingga dapat mengancam kesetimbangan dinamik sumberdaya lahan dan lingkungan. Selain menyebabkan terjadinya perubahan kondisi iklim (iklim mikro), terbukanya penutupan lahan akibat pembukaan hutan memberikan konsekuensi terhadap peningkatan erosi dan aliran permukaan dalam sistem lahan dan DAS. Pengelolaan lahan secara tradisional dan belum adanya penerapan tindakan konservasi tanah dan air yang dilakukan petani perambahan hutan, menyebabkan terjadinya peningkatan erosi dan aliran permukaan yang sangat drastis pada gilirannya membawa dampak merugikan yang sangat besar bagi petani (on site effect) dan masyarakat lain yang dipengaruhinya (off site effect). Untuk mempelajari fenomena dampak perubahan penggunaan lahan (perambahan hutan Taman Nasional Lore Lindu) terhadap fungsi hidrologi dan beban erosi, penelitian dilakukan di DAS Nopu Hulu, Desa Bulili, Kecamatan Palolo, Sulawesi Tengah yang berlangsung pada tahun anggaran 2005-2006. Konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian tanaman coklat rakyat, tanaman pertanian semusim (jagung, kacang tanah), semak belukar dan kebun vanili di DAS Nopu telah menyebabkan terjadinya peningkatan erosi dan aliran permukaan yang sangat nyata dan menurunkan fungsi hidrologi DAS. Konversi lahan tersebut menyebabkan peningkatan erosi sebesar 3496,7% pada penggunaan lahan tumpang sari antara tanaman coklat muda dengan tanaman jagung dan ketela pohon, rotasi jagung dan kacang tanah (3369,6%), pertanaman jagung monokultur (3346,7%) dan pada lahan pertanian coklat muda sebesar 1943,5%. Sedangkan aliran permukaan meningkat sebesar 446,3% pada lahan coklat berumur sedang, 242,1% pada lahan coklat muda + ketela pohon, dan sebesar 239,1% pada lahan semak coklat dewasa.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectHutanid
dc.titleKajian dampak perambahan hutan taman nasional lore lindu terhadap fungsi hidrologi dan beban erosiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record