dc.description.abstract | Pada 1pembuatan membran dengan metode inverse fase, larutan polimer dituangkan di atas permukaan rata untuk dibentuk lapisan tipis (film) dan kemudian dicelupkan ke dalam larutan pengendap. Struktur dan karakteristik membran yang terbentuk sangat dipengaruhi, selain oleh jenis dan konsentrasi polimer, juga oleh lama waktu penguapan polimer, temperatur pengendapan /pembentukan film, dan ketebalan membran. Untuk berbagai aplikasi dalam agroindustri masih diperlukan optimasi kondisi proses pembentukan membran ultrafiltrasi (UF). Pada Tahun I penelitian difokuskan untuk optimasi kondisi proses pembuatan membran UF, meliputi lama penguapan pelarut, temperatur pengendapan, dan ketebalan membran untuk menggunakan metode inversi fasa dengan bahan baku polimer (kitosan, dan selulosa asetat (CA), polisulfon). Asam organik (asam asetat, asam sitrat, dan asam formiat) digunakan sebagai pelarut polimer kitosan, sedangkan aseton dan dimethylformamida (DMF) masing-masing digunakan sebagai pelarut selulosa asetat dan polisulfon. Karakterisasi membran yang dihasilkan dilakukan melalui pengukuran struktur fisik, resistensi terhadap aliran air bebas partikel, selektivitas, dan MWCO (Molecular Weight Cut-Off). Luaran yang ditargetkan dari penelitian tahap ini adalah data struktur dan karakteristik membran CA, kitosan, dan polisulfon pada berbagai komposisi polimer dan kondisi proses pembuatan membran, sehingga dimungkinkan dilakukannya pengendalian karakteristik membran filtrasi melalui pemilihan formula dan kondisi proses yang tepat. Membran polisulfon pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan | id |