dc.description.abstract | Ubi kayu adalah tanaman baru di Asia yang diintroduksi dari Amerika oleh penjelajah spayol. Tanaman ini pada mulanya diperkenalkan oleh para penguasa kolonial sebagai tanaman cadangan bila kelaparan dan selanjutnya sebagai sumber pati yang dapat diekspor untuk bahan baku berbagai produk pangan dan industri lanjutannya. Sebagai tanaman intoduksi, ubi kayu menyebar luas di negara-negara tropis dan dikenal adaptif terhadap kondisi tanah yang kurus, tahan kekeringan dan toleran terhadap berbagai jenis hama penyakit sehingga ubi kayu dapat menjadi sumber utama kalori bagi sekitar 600 juta orang di daerah tropis. Selain itu, dengan potensi produksi per hektar yang tinggi dapat menjadi alternatif utama sumber bahan baku bioetanol, sebagai sumber energi. Masih terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang kegunaan ubi kayu, tidak terjadinya ‘titik temu’ antara kepentingan usaha on farm dan off farm, tingkat produktivitas yang masih rendah dan cenderung menurun telah menjadi kendala bagi pengembangan sistem agribisnis ubi kayu sebagai sumber pangan dan energi di Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil kajian kombinasi dari studi pustaka, hasil survei dan hasil percobaan lapangan yang diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang berbagai kegunaan atau pohon industri ubi kayu, permasalahan yang terjadi dalam membangun sistem agrobisnis berbasis ubi kayu, perkembangan produksi dan produktivitas ubi kayu, upaya-upaya meningkatkan produktivitas atau mengurangi kesejangan produktivitas potensial dan riil ubi kayu, peta jalan (road map) ketika akan mengembangkan ubi kayu di suatu wilayah serta strategi yang diperlukan dalam pengembangan ubi kayu sebagai sumber ketahanan pangan dan energi di Indonesia. | en |