Pengaruh Dua Level Cekaman Besi dalam Larutan Hara terhadap Gejala Keracunan Besi dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Padi
Abstract
Keracunan besi pada padi merupakan salah satu faktor pembatas produksi padi di lahan sawah yang dapat menyebabkan berkurangnya hasil padi 12-100%. Lahan yang paling banyak dipengaruhi oleh keracunan besi adalah tanah ultisol, oxisol dan lahan pasang surut sulfat masam. Penelitian bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh dua level cekaman Fe dalam media larutan hara terhadap gejala keracunan Fe, 2) mengetahui hubungan antara gejala keracunan besi dengan pertumbuhan tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca University Farm Cikabayan, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Juli sampai September 2010. Penelitian merupakan percobaan faktorial 2 faktor. Faktor 1 cekaman Fe (konsentrasi 143 ppm Fe dan 325 ppm Fe), dan faktor 2 genotipe padi (20 genotipe). Media tumbuh menggunakan pot plastik (PVC) yang diisi dengan larutan hara Yoshida sebanyak 1000 ml. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan cekaman Fe dari konsentrasi Fe 143 ppm menjadi 325 ppm Fe meningkatkan gejala keracunan besi. Gejala keracunan besi pada cekaman 143 ppm Fe berkisar antara 3.0-5.0, sedangkan pada cekaman 325 ppm Fe berkisar antara 5.0-8.3. Pada perlakuan 143 ppm Fe, skoring keracunan Fe padi sawah berkisar antara 3.7-5.0, padi rawa 3.0-4.3, galur harapan 3.0-3.7. Pada perlakuan 325 ppm Fe, genotipe padi sawah menunjukkan gejala keracunan yang lebih tinggi yaitu berkisar antara 6.3-8.3. Gejala keracunan Fe padi rawa dan galur harapan berkisar antara 5.0-7.0. Keracunan besi pada tanaman lebih berpengaruh terhadap bagian atas tanaman (bobot kering tanaman dan jumlah anakan) dibandingkan bagian akar tanaman. Gejala keracunan besi berkorelasi negatif dengan bobot kering tajuk (r = -0.79**), jumlah anakan (r = -0.74**), bobot kering akar (r = -0.56**), dan panjang akar (-0.33*).