Show simple item record

dc.contributor.authorKriswantoro, Haris
dc.contributor.authorMurniati, Nely
dc.contributor.authorGhulamahdi, Munif
dc.contributor.authorAgustina, Karlin
dc.date.accessioned2013-01-28T09:44:23Z
dc.date.available2013-01-28T09:44:23Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.isbn978-979-15649-6-0
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59904
dc.description.abstractKabupaten Musi Rawas merupakan daerah agraris, 36.65 persen lahan yang ada digunakan untuk usaha pertanian. Salah satu jenis tanaman pangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat adalah tanaman kedelai. Varietas unggul kedelai yang banyak ditanam adalah Anjasmoro, namun produksi yang dihasilkan masih rendah berkisar antara 0.8–1.3 ton ha-1, padahal potensi produksi yang dihasilkan varietas Anjasmoro dapat mencapai 2.03–2.25 ton ha-1. Sementara potensi lahan kering masih cukup luas untuk pengembangan varietas selain Anjasmoro. Kegiatan pengkajian Uji Adaptasi Varietas Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Musi Rawas telah dilaksanakan di Desa C Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas pada bulan November 2011 hingga Februari 2012. Pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimental yang terdiri dari 1 faktor perlakuan yaitu varietas unggul kedelai sebanyak 4 varietas dengan tiga ulangan. Varietas kedelai yang digunakan adalah Anjasmoro, Wilis, Slamet dan Tanggamus yang ditanam pada lahan seluas 1 ha dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm. Sedangkan peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman umur 36 hari setelah tanam (hst), tinggi tanaman 80 hst, jumlah cabang, jumlah polong, bobot 100 biji, produksi per petak dan produksi per ha. Hasil ansira memperlihatkan bahwa perlakuan varietas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah tinggi tanaman 80 hst, jumlah cabang, jumlah polong dan bobot 100 biji, sedangkan terhadap peubah tinggi tanaman 36 hst, produksi per petak dan produksi per ha berpengaruh tidak nyata. Varietas Wilis, Slamet dan Tanggamus memperlihatkan rata-rata pertumbuhan yang cenderung lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan potensi produksinya, Produksi tertinggi berturut-turut dicapai oleh varietas Wilis 2.29 ton ha-1, Slamet 2.24 ton ha-1, Tanggamus 1.99 ton ha-1 dan Anjasmoro 1.66 ton ha-1. Hasil di atas menunjukkan bahwa varietas kedelai Wilis, Slamet dan Tanggamus berpotensi untuk dikembangkan karena mampu beradaptasi di lahan kering di Kabupaten Musi Rawas dengan produksi yang tinggi, sehingga dapat mendukung upaya diversifikasi pangan dan optimalisasi lahan kering di Kabupaten Musi Rawasen
dc.publisherDep. Agronomi dan Hortikultura, PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGI
dc.subjectlahan keringen
dc.subjectkedelaien
dc.subjectadaptasien
dc.subjectWilisen
dc.subjectAnjasmoroen
dc.subjectSlameten
dc.subjectTanggamusen
dc.titleUji adaptasi varietas kedelai di lahan kering Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatanen
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record