dc.description.abstract | Sistem kerja industri agro khususnya industri gula merupakan sistem kerja yang sangat komplek dan besar. Dalam pendekatan ergonomi mikro, komponen sistem kerja yang terlibat dapat dibagi menjadi manusia (pekerja), alat dan bahan, lingkungan fisik dan lingkungan organisasi. Masing-masing komponen berinteraksi dengan pola saling mempengaruhi dengan prinsip autopoeisis (self organizing system). Analisis ergonomi secara menyeluruh diperlukan agar rancangan atau rancangan perbaikan sistem kerja dapat berjalan berkelanjutan. Sistem kerja yang ergonomis akan memberikan dampak yang baik bagi pekerja menguntungkan lingkungan dan memberikan keuntungan finansial yang baik terhadap pemilik perusahaan. Makalah ini membahas beberapa aspek ergonomi sistem kerja antara lain beban kerja fisik tebang, angkut dan giling (di stasiun boiler), kondisi lingkungan fisik di lahan dan di pabrik meliputi getaran, temperature, kebisingan, dan pencahayaan, serta persepsi karyawan terhadap sistem kerja yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan tebang ataupun angkut dapat diketahui klasifikasinya berdasarkan perbandingan nilai IRHR untuk masing-masing pekerjaan termasuk kategori sedang dan berat, sedangkan mengangkut termasuk kategori berat dan sangat berat. Sedangkan a kondisi fisik pabrik ada beberapa yang melewati batas rekomendasi yang diijinkan, misalnya temperature tertinggi mencapai 37 C, illuminasi sangat rendah 7,5 lux, serta kebisingan mencapai 93,2 dB. Sedangkan beban kerja operator boiler ada yang mencapai kategori sangat berat yaitu IRHR 1,67. | en |