dc.description.abstract | Pengelolaan sampah terpadu dengan mengoptimalkan potensi 3R (Reuse-Reduce-Recycle) merupakan pendekatan terbaik bagi kota-kota besar di Indonesia. Penelitian skala kecil melalui pola perjalanan sampah dari sumber hingga tempat pembuangan akhir (TPA) merepresentasikan karakteristik dan pola pengelolaan sampah perkotaan, sehingga memberikan solusi alternatif dalam perbaikan sistem pengelolaan antara penghasil, pengangkut dan pengelola sampah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik fisik dan kimia sampah, merumuskan alternatif pengolahan sampah dan menyusun model sistem pengangkutan sampah di Kota Bandung. Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampling secara komposit pada empat titik sampling di kontainer dan variasi kedalaman yang sama. Hasil sampling diukur melalui uji laboratorium dan menghasilkan parameter pH (2,82), kadar air (66,04%), kadar volatil (90,85%), kadar abu (9,15%), karbon organik (53,59%), total Kjeldhal nitrogen (1,46%) dan nilai kalor(4293,25 kal/gr). Secara teoritis, apabila kadar volatil sampah tinggi (berbanding terbalik dengan kadar abu) dan nilai kalor sampah mencapai minimal 1500 kal/gr, maka sampah dapat dibakar (insinerasi). Alternatif lain berupa pengomposan yang ditunjukkan dengan nilai perbandingan C/N (kadar karbon/total nitrogen Kjeldhal) sebesar 37. Walaupun rasio maksimum C/N dalam proses pengomposan sebesar 40, namun proses mekanisme biologis cenderung tetap berjalan optimal dalam menjaga kelangsungan hidup mikroorganisme. Tahap penelitian ini dilanjuti dengan analisis kondisi eksisting proses pewadahan dan proses pengangkutan sampah dari TPS hingga TPA. Komponen-komponen yang perlu direvisi dari hasil analisis ini adalah perbaikan prasarana di TPS, pemuatan sampah di dalam truk pengangkut, tinggi muatan sampah, kekedapan bak kontainer pengumpul sampah, alternatif model sistem penampungan dan pengangkutan sampah, serta lintasan perjalanan pengangkutan sampah. | en |