Perkecambahan buah jati muna dan jati malabar muna
Abstract
Persentase 1perkecambahan buah dan benih jati Jawa, jati Muna dan jati Malabar Muna diamati dalam suatu rangkaian penelitian yang dilakukan di laboratorium dan rumah kaca. Buah jati mempunyai beberapa tipe dormansi sehingga sebelum dikecambahkan, perlu dilakukan perlakuan pendahuluan untuk memecahkan dormansinya. Perlakuan pendahuluan yang diberikan terhadap buah jati meliputi perendaman, penjemuran, dan pemeraman. Buah jati mulai muncul dari permukaan tanah 6 hari setelah ditanam. Persentase perkecambahan buah jati Jawa, Muna, dan Malabar Muna tidak berbeda nyata, masing-masing sebesar 13.85%, 13.50%, dan 16.00%. Secara fisik, buah jati Jawa, jati Muna, dan jati Malabar Muna tidak dapat dibedakan. Ketiganya mempunyai warna buah, diameter, dan berat yang tidak berbeda nyata. Buah jati mempunyai endokarp yang tebal dan keras sehingga untuk mengambil benihnya, buah terlebih dahulu dipecahkan dengan menggunakan palu. Buah yang telah dipecahkan dibagi dalam 5 kelompok, yaitu : buah kosong yang tidak mengandung benih, buah yang berisi 1 benih, buah yang berisi 2 benih, buah yang berisi 3 benih, dan buah yang berisi 4 benih. Kebanyakan buah jati Jawa, jati Muna, dan jati Malabar Muna berisi 1 benih. Benih-benih jati dikecambahkan secara aseptik. Benih mulai berkecambah 3 hari setelah ditanam. Persentase perkecambahan benih jati Jawa, Muna, dan Malabar Muna berturut-turut adalah: 40.29%, 42.47%, dan 39.14%.