Teknologi umpan berbahan aktif khitosan untuk pengelolaan rayap tanah coptotermes curvignathus holmgren (isoptera: rhinotermitidae)
Abstract
Kerusakan bangunan dan isi bangunan karena serangan rayap Coptotermes curvignathus sangat besar. Di Indonesia sudah ada metode pengendalian yang ramah lingkungan yaitu dengan sistim umpan, akan tetapi harganya masih relatif mahal karena hanya ada satu produk. Khitosan diketahui mempunyai 1kemampuan bioaktif sebagai penghambat pertumbuhan kapang dan jamur. Berdasarkan hal tersebut, khitosan diperkirakan mampu digunakan pula sebagai bahan yang dapat membunuh rayap tanah dengan sistim umpan yang ramah lingkungan. Senyawa khitosan dilarutkan dalam pelarut asam asetat. Konsentrasi larutan khitosan yang digunakan dalam pengujian adalah sebesar 0% (kontrol) 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Contoh uji berupa kertas saring. Pengamatan yang akan dilakukan berupa data persentase mortalitas rayap dan persentase kehilangan berat. Pada konsentrasi khitosan 0,5% telah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap mortalitas rayap C. curvignathus. Persentase mortalitas rayap C. curvignathus tertinggi pada konsentrasi larutan khitosan 4% yaitu sebesar 94,2%. Sedangkan persentase kehilangan berat kertas uji memberikan pengaruh yang sangat nyata pada konsentrasi 1,0%. Persentase kehilangan berat kertas uji terrendah juga pada konsentrasi larutan khitosan 4% yaitu sebesar 7,4%. 1) Staf Pengajar Dep. Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB