dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan merancang sistem akuisisi data keragaman tingkat penutupan gulma pada suatu hamparan lahan dan memetakan keragaman tersebut secara spasial yang nantinya dipakai sebagai pedoman melakukan penyeprotan gulma dengan laju variabel (variable rate application). Tingkat penutupan gulma ditentukan dengan pengolahan citra yang ditangkap oleh sebuah kamera digital. Kamera digital dioperasikan dari suatu ketinggian dengan 3 cara yaitu dengan galah vertikal berketinggian sekitar 7 meter, dengan balon udara berketinggian sekitar 20 meter dan dengan pesawat terbang mini dari ketinggian sekitar 40 meter. Beberapa program komputer dibuat untuk melakukan beberapa proses yaitu mendapatkan koordinat-kordinat patokan, warna gulma dan warna tanah patokan, warna setiap piksel lainnya, melakukan konversi koordinat citra ke dalam kordinat lahan, pemetaan spasial, dan melakukan grading persentase penutupan gulma pada peta spasial. Hasil akhirnya adalah peta spasial dimana setiap grid memiliki informasi persentase penutupan gulma tertentu. Artificial neural network dipakai untuk melakukan konversi koordinat di dalam citra ke koordinat lahan. Pengukuran dengan galah menghasilkan akurasi 20 % - 73%, dengan balon udara memiliki akurasi 41% - 53%, dan pemakaian pesawat terbang mini masih menghadapi beberapa masalah dalam konversi koordinat. Permasalahan yang dihadapi adalah efek pandangan perspektif pada citra lahan dan efek “fish eye” jika kamera dipakai mengambil areal yang luas. | en |