View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Published by Others
      • Faculty of Agriculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Published by Others
      • Faculty of Agriculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Fitotoksisitas Rokaglamida dan Ekstrak Ranting Aglaia odorata (Meliaceae) terhadap Tanaman Brokoli dan Kedelai

      Thumbnail
      View/Open
      pdf (7.842Mb)
      Date
      2006
      Author
      Dono, Danar
      Prijono, Djoko
      Manuwoto, Syafrida
      Buchori, Damayanti
      Dadang
      Hasim
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Metabolit sekunder asal tanaman merupakan salah satu pili han dalam eksplorasi senyawa insektisida mengingat beberapa kelebihan yang dimilikinya dan banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh senyawa insektisida sintetik. Namun, kebanyakan senyawa sekunder asal tanaman bersifat fitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari toksisitas senyawa murni rokaglamida dan fraksifraksi ekstrak ranting Ag/aia odorata terhadap larva Crocid%mia pavonana serta mengetahui sifat fitotoksik senyawa atau fraksi tersebut pada tanaman brokoli dan kedelai. HasH penelitian dengan metode residu pada daun menunjukkan bahwa rokaglamida (0,008%) dan fraksi diklorometanaisopropanol (9: 1) (0,1%) ekstrak metanol ranting A. odorata paling toksik terhadap larva C. pavonana dan mengakibatkan mortalitas larva lebih dari 90%. Hasil studi fitotoksisitas dengan metode penyemprotan daun menunjukkan bahwa rokaglamida pada konsentrasi 0,03% tidak menimbulkan gejala fitotoksik terhadap tanaman brokoli dan kedelai. Pada konsentrasi 0,42%, sifat fitotoksik fraksi terhadap tanaman brokoli yang paling kuat ditunjukkan oleh berturut-turut fraksi diklorometana, diklorometana-isopropanol (9: 1) (hasil fraksinasi dengan vacuum liquid chromatography) dan fase etil asetat hasil partisi dalam corang pemisah. Fraksi heksana, etil asetat dan fraksi metanol tidak bersifat fitotoksik terhadap tanaman brokoli, sedangkan pad a tanaman kedelai fraksi yang menunjukkan gejala fitotoksik dari yang terparah berturut-turut yaitu fraksi diklorometana, diklorometana - iso~ropanol (9: 1), fase etil asetat dan fraksi heksana. Rokaglamida berpeluang diterapkan untuk pengendallan hama pad a tanaman kubis-kubisan dan kedelai karena tidak fitotoksik. Fraksi aktif ekstrak ranting A .. odorat.o bersifat fitotoksik sehingga peluangnya untuk digunakan sebagai insektisida masih perlu dlevalua s ~ . Teknologi untuk mengurangi atau meniadakan pengaruh fitotoksik ekstrak rantig A. odorata perlu dikembangkan. Teknologi yang perlu dievaluasi di antaranya adalah tekmk pemisahan senyawa atau fraksi aktifnya, formulasi dan peningkatan kelarutan fraksi aktif dengan menggunakan pelarut dan pengemulsi yang aman terhadap tanaman.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56165
      Collections
      • Faculty of Agriculture [316]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository