Teknik inisiasi kultur anther pada genotipe pisang unggulan
Abstract
Perakitan varietas unggul pada pisang memerlukan tanaman haploid homozigous sebagai materi genetik. Produksi tanaman haploid melalui kultur anther merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan tanaman homozigous dalam waktu yang realatif lebih pendek dibandingkan dengan persilangan konvensional. Permasalahan utama pada kultur anther pisang adalah frekuensi regenerasi yang sangat rendah. Percobaan ini mempelajari beberapa peubah yang mendukung keberhasilan kultur anther, seperti viabilitas polen, tingkat perkembangan mikrospora dan morfologi bunga jantan pisang batu. Beberapa nomor baktera sebagai sumber anther dikulturkan pada media inisiasi kalus. Secara morfologi, rataan panjang kepala anther pisang batu pada braktea 1-2, 10-11, 20-21, dan 30-31 berturut-turut adalah 3.13, 2.69, 2.2, dan 1.31 cm. Kandungan pati yang tinggi sebagai penduga viabilitas polen diperoleh pada butiran polen dari braktea paling luar, yang akan berkurang kandungannya dengan semakin bertambahnya nomor braktea.