Show simple item record

dc.contributor.authorWiryawan, Budy
dc.contributor.authorSolihin, Akhmad
dc.contributor.authorYulianto, Irfan
dc.date.accessioned2012-04-03T03:15:18Z
dc.date.available2012-04-03T03:15:18Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53992
dc.description.abstractBerdasarkan data terakhir, FAO mengindikasikan telah terjadi gejala tangkap lebih (overfishing) pada skala internasional yang semakin meluas, yaitu 16% over exploited dan 44% fully exploited (Fontaubert & Lutchman, 2003). Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian terakhir yang mengungkapkan bahwa banyak stok ikan sudah mengalami penurunan secara terus menerus sejak pertama kali ditangkap dan populasi ikan berkurang 80% dalam 15 tahun sejak pertama kali dieksploitasi (Myers & Worm 2003). Bahkan, hasil riset Worm et al. (2006) mengungkapkan bahwa pada tahun 2048 akan terjadi kehancuran perikanan global. Namun demikian, dua tahun kemudian pendapat Worm tersebut dibantah oleh Branch (2008), karena dianggap mengabaikan berbagai faktor, salah satunya adalah regulasi internasional dan nasional dalam mewujudkan perikanan dunia yang berkelanjutan.en
dc.publisherDept. Penanfaatan Sumberdaya Perikanan IPB
dc.titleKawasan konservasi perairan sebagai alat pengelolaan perikanan tangkapen
dc.title.alternativeBuku II New Paradigm in Marine Fisheries - Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutanen
dc.typeBook chapteren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record