Show simple item record

dc.contributor.authorSolihin, Akhmad
dc.date.accessioned2012-04-03T03:03:48Z
dc.date.available2012-04-03T03:03:48Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53990
dc.description.abstractSalah satu faktor yang menyebabkan kehancuran sumberdaya ikan sekarang ini adalah tidak adanya rencana pengelolaan yang jelas di era sebelumnya (orde baru), baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal. Selain itu, kuatnya hegemoni dari negara (pemerintah pusat) kepada rakyatnya dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mempunyai andil besar dalam kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan ini. Hegemoni negara tersebut tercermin dalam konfigurasi kebijakan perikanan pada tahun-tahun sebelumnya yang ditandai dengan tiga ciri utama, yaitu 1) didasarkan pada doktrin milik bersama (common property); 2) sentralistik, baik dalam proses produksi maupun substansinya; dan 3) mengabaikan atau anti pluralisme hukum (Saad 2009). Ketiga ciri utama tersebut merupakan karakteristik politik hukum perikanan pada dasawarsa 1970-an, 1980-an dan 1990-anen
dc.publisherDept. Penanfaatan Sumberdaya Perikanan IPB
dc.titlePengelolaan perikanan berbasiskan hak ulayat laut: kasus penglima Laot Lhok Anoi Itam dan Awig-awig kawasan Teluk Jukungen
dc.title.alternativeBuku II New Paradigm in Marine Fisheries - Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutanen
dc.typeBook chapteren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record