Show simple item record

dc.contributor.authorSunarti, Euis
dc.date.accessioned2012-02-09T02:49:16Z
dc.date.available2012-02-09T02:49:16Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53265
dc.description.abstractBencana senantiasa mendatangkan kerugian dan penderitaan bagi umat manusia. Akhir-akhir ini dirasakan terjadinya peningkatan bencana yang dialami manusia, khususnya di Indonesia. Undang-Undang No 24 tentang Penanggulangan Bencana Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa bencana bisa disebabkan baik karena faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia. Secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. Tingkat status social dan ekonomi penduduk Indonesia beragam, bahkan masih diakui terdapat ketimpangan antar wilayah. Sampai saat ini masih terdapat 199 daerah tertinggal di Indonesia. Terdapat lebih dari 350 etnik di Indonesia, yang selain merupakan kekayaan Indonesia juga berpotensi terjadinya konflik sosial manakala dipicu berbagai faktor, seperti konflik antara etnik Dayak dan Madura di Kalimantan Tengah. Tingginya potensi bencana juga karena wilayah Nusantara berada di jalur vulkanik (ring of fire) yang berisiko terjadinya letusan gunung api. Indonesia juga berada di atas kerak bumi yang aktif dimana lima patahan lempeng bumi bertemu, bertumbukan yang mengakibatkan pergerakan bumi Indonesia dinamis.en
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEvaluasi penanggulangan bencana di Indonesia (Lesson learned 2006-2007)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record