dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan paket teknologi produksi kromium organik dan mengetahui efek suplementasinya terhadap kecernaan pakan, Percobaan I menggunakan rancangan factorial 2x3x3. Faktor perlakuan yang diterapkan adalah jenis fungi (Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus oryzae1, level Cr (500, 1000 dan 1500 ppm) dan level Triptofan (0, 600 dan 1200 ppm). Pada percobaan 1) 4 macam ransum diuji fermentabilitasnya secara in vitro yaitu A = Kontrol (sumber protein bungkil kedelai 5%), B = A (bungkil kedelai 5% diganti hidrolisat bulu ayam 3%), C = B + Cr organic 1.59 ppm, dan D = C (jagung 14% diganti sorgum 14%). Kedua jenis fungi menghasilkan efisiensi incorporasi Cr diatas 80%. Kecernaan, produksi VFA dan NH3 ransum berbahan hidrolisat bulu ayam lebih rendah dibandingkan ransum bungkil kedelai (p<0.05), namun dapat ditingkatkan dengan disuplementasi Cr. Ransum berbahan sorgum menghasilkan kecernaan lebih rendah dibanding ransum berbahan jagung namun produksi protein total lebih tinggi. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kedua macam yeast di atas dapat digunakan untuk memproduksi Cr organic serta adanya indikasi bahwa mineral Cr dibutuhkan oleh mikroba rumen. | en |