Show simple item record

dc.contributor.authorSaragih, Bungaran
dc.date.accessioned2011-11-08T03:57:19Z
dc.date.available2011-11-08T03:57:19Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51647
dc.description.abstractPada masa lalu, pertanian selalu dianggap sebagai upaya sistematis peningkatan produksi dalam subsistem usahatani budidaya pertanian (on-farm agribusiness), baik dilihat dari kacamata pembangunan Pertanian itu sendiri maupun dari pengertian pengembangan ekonomi. Selanjutnya muncul berbagai tantangan yang semakin besar dari berbagai lingkungan baik internal maupun eksternal secara nasional dan internasional yang mengalami perubahan dan bergeser secara mendasar dan menyeluruh, sehingga pandangan di atas sudah saatnya untuk diubah. Pembangunan pertanian kedepan harus merupakan upaya pengembangan yang utuh dan menyeluruh pada semua aspek ekonomi, yang didalamnya terkait subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis budidaya, subsistem agribisnis hilir, serta subsistem jasa ‘penunjang agribisnis pertanian.’ Ini berarti bahwa didalam pembangunan ekonomi nasional mendatang, sektor agribisnis pertanian tidak lagi hanya sekedar ditempatkan sebagai pendukung atau pelengkap. Secara luas telah diakui, bahwa pertanian merupakan sektor tangguh pendukung pembangunan sektor industri. Pengalaman pada saat krisis ekonomi yang lalu membuktikan, sektor agribisnis pertanian tetap mampu mempunyai peran dan memberikan kontribusinya terhadap devisa negara, keuntungan bagi sipengelola, bertahan terhadap goncangan ekonomi nasional, peningkatan pendapatan petani, peningkatan nilai tambah komoditi pertanian, penyerapan peningkatan pendapatan petani, peningkatan nilai tambah komoditi pertanian, penyerapan tenaga kerja, serta pertanian barang/jasa. yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Bahkan kegiatan agribisnis pertanian ini mampu meraup keuntungan memadai dan menciptakan iklim kondusif yang sangat diperlukan untuk peningkatan perekonomian nasional pada sektor lain. Sebenarnya, ketangguhan tersebut disebabkan oleh karakteristik dan keunggul-an dari agribisnis itu sendiri. Usaha agribisnis umumnya mengutamakan penggunaan bahan baku lokal yang banyak tersedia di dalam negeri dan sesedikit mung-km menggunakan komponen impor. Tekno-logi dan keterampilan kegiatan agribisnis pertanian pada umumnya dapat dikuasai oleh para pelaku usaha serta dapat dikembangkan secara mudah sesuai kebutuhan.en
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleKebijakan Pengembangan Agribisnis Di Indonesia Berbasiskan Bahan Baku Lokalen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record