Uji Fitokimia dan Toksitas Ekstrak Air Daun Sirih Merah (Piper crocatum )
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang tidak hanya menjadi masalah negara maju saja tetapi juga di negara berkembang seperti Indonesia. Tanaman sirih merah (Piper crocafum) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit DM. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah daun. Pengujian secara ilmiah daun sirih merah sebagai salah satu pengobatan DM belum dilakukan. Tetapi daun sirih merah telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai obat DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia dalam ekstrak air daun sirih merah. Selain itu juga untuk mengetahui apakah eksbak air daun sirih merah aman digunakan. Senyawa yang diteliti adalah senyawa alkaloid, saponin, flavonoid dan senyawa fenoiik, triterpenoid dan steroid, dan tanin. Pembuatan ekstrak air daun sirih merah dilakukan dengan menimbang sebanyak 200 g daun sirih merah kemudian ditambahkan akuades sebanyak 1 L, lalu direbus sampai volumenya tinggal 150 ml. Ekstrak kemudian disaring menggunakan kain kasa Uji aktivitas dilakukan dengan cara ekstrak daun sirih merah diberikan secara oral dengan variasi konsentrasi 0, 5, 10, dan 20 g/kg bobot badan tikus. Untuk setiap kelompok dosis digunakan enam ekor tikus. Jumlah hewan yang mati diamati dalam jangka waktu tujuh hari. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air mengandung senyawa alkaloid, saponin, tannin, dan falvonoid. Sedangkan uji toksisitas menunjukkan bahwa ekstrak air daun sirih merah aman untuk digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya bobot badan dan tidak matinya tikus selama tujuh hari pengamatan terhadap dosis 0,5,10, dan 20 g/Kg BB