Show simple item record

dc.contributor.authorMardiyaningsih, Dyah Ita
dc.contributor.authorTanjung, Dahri
dc.contributor.authorIndaryanti, Yoyoh
dc.date.accessioned2011-05-10T07:54:17Z
dc.date.available2011-05-10T07:54:17Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45090
dc.description.abstractSelaras dengan pergeseran sistem tata pemerintahan yang sentralis dan mengabaikan inisiatif lokal pada masa orde baru menuju pendekatan yang desentralis dan menekankan perubahan berdasarkan aspirasi dari bawah (bottom-up approach), partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal telah banyak menjadi bahan diskusi dari berbagai forum, terutama yang menyangkut pemanfaatan sumberdaya alam. pergeseran paradigma tersebut dikukuhkan dengan UU no. 22/1999 tentang Otonomi Daerah. Dengan demikian, tampak jelas bahwa masyarakat sipil mendapatkan lebih banyak kesempatan dan ruang dalam proses perencanaan dan pembuatan kebijakan khususnya berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam yang lestari.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePenguatan ekonomi lokal : kasus enam desa di DAS Citanduyen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record