Show simple item record

dc.contributor.authorBurton, J.A.
dc.date.accessioned2011-03-30T03:58:23Z
dc.date.available2011-03-30T03:58:23Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43571
dc.description.abstractRingkasan ini menguraikan status konservasi in situ kerbau kerdil Sulawesi. Trend populasi yang dilaporkan dalam dua belas tahun terakhir mengarahkan penulis dalam menyoroti arti penting konservasi populasi berbiak di lokasi ex situ pada masa mendatang. Anoa terdiri dari dua jenis kerbau kerdil Bubalus depressicornis & B. quarlesi endemik Pulau Sulawesi, Indonesia. Kajian distribusi anoa berdasarkan laporan historis dan sebagai hasil data lapang terbaru (1990-an sampai 2002) menyoroti terjadinya penurunan di keseluruhan pulau, terutama di semenanjung selatan dan timur laut. Penurunan terjadi akibat perburuan lokal untuk daging dan kehilangan habitat. Sebagian besar populasi secara cepat mengalami fragmentasi. Konservasi populasi viable pada akhirnya akan membutuhkan pengelolaan metapopulasi dan peran yang lebih besar dari populasi di kebun binatang.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.relation.ispartofseriesVol 12;No 2
dc.titleStatus and Recommendation for In Situ Anoa (Bubalus sp.) with Suggested Implications for the Conservation Breeding Populationen
dc.title.alternativeMedia Konservasi Vol.12 No.2 Tahun 2007en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record