Show simple item record

dc.contributor.authorGunawan, Livy Winata
dc.date.accessioned2010-12-16T02:53:13Z
dc.date.available2010-12-16T02:53:13Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42127
dc.description.abstractRegenerasi rotan manau melalui teknik kultur jaringansebagai alternatif dalam usaha penyediaan bahan tanaman, telah dipelajari sejak tahun 1986. Regenerasi melalui organogenesis langsung, terjadi dengan menggunakan eksplan embrio dewasa dalam media MS dengan kehadiran auksin dan sitokinin 2-6 mg/1. Jenis sitokinin BAP dan kinetin yang diuji pada percobaan terpisah, memberikan hasil yang hampir sama dari segi persentase kultur bermultiplikasi dan rata-rata jumlah pucuk perkultur. Auksin 2,4-D menginduksi pucuk adventif yang pucat dan gemuk, sedangkan IAA dan NAA menginduksi pucuk aksilar pada inisiasi awal. Dalam subkultur panjang, kecepatan multiplikasi meningkat pada subkultur ke dua dan ke tiga, kemudian menurun. Dalam beberapa kultur, setelah subkultur ke empat, ditemukan embrio somatik. Kultur yang membentuk embrio somatik, tidak menunjukkan penurunan kecepatan multiplikasi. Pemindahan planet ke media autotroph berasil dengan baik dengan mengatur kelembaban 100%, temperatur tidak lebih dari 260C dan intensitas cahaya 50%, dengan media pasir : kompos : tanah = 1:1:1.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKultur Jaringan Rotanid
dc.title.alternativeProsiding Seminar Bioteknologi Perkebunan dan Lokakarya Biopolimer untuk Industriid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record