| dc.description.abstract | Ketersediaan kalium di dalam tanatl sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tebu. Berdasarkan analisis tanah, dapat diketahui apakah kalium perlu ataU tidak perlu ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk kalium. Untuk perkebunan tebu di Puiau Jawa, guna memperoleh pertumbuhan dan produksi tebu.yang baik, disamping pupuk N dan P, pupuk kalium juga perlu ditambahkan. Pupuk kalium yang umum dipakai adalah garam kalium berupa pupuk KC1 atau K2S04 Indonesia tidak mempunyai deposit garam kalium dan oleh karenanya sangat tergantung pada impor. Akhir-akhir ini harga pupuk kalium semakin mahal dan juga sukar didapatkan serta sering dipalsukan. Pemanfaatan limbah indtrstri yang banyak mengandung kalium merupakan suatu pilihan yang.tepat. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk kalium adalah pemanfaatan limbah pengolahan tetes tebu menjadi alkohol (K-vinase). K-vinase mengandung sekitar40% K20. PT RNI telah memproduksi Pupuk Mixed-G. Pupuk Mixed-G dibuat dari blotong, abu ketei, K-vinase, abu tandan kosong kelapa sawit, batuan fosfat, gipsum, dolomit, zeolit dan tetes tebu. Saat ini enam pabrik Pupuk Mixed-G sudah didirikan di enam pabrik gula milik PT RNi di P. Jawa. Pada MT 2004/2005 lebih dari 7 ribu ton Pupuk Mixed-G sudah dipakai di tujuh Pabrik Gula di Pulau Jawa pada ereal seluas sekitar 5 230 hektar. Hasil penelitian di lima PG PT RNI di P. Jawa menunjukkan bahwa Pupuk Mixed- G menghasilkan pertumbuhan dan produksi tebu yang sama baiknya dengan pupuk anorganik Urea, SP-36 dan KC1 bahkan di beberapa lokasi penggunaan Pupuk Mixed-G menghasilkan pertumbuhan dan produksi tebu yang lebih baik dari perlakuan pupuk anorganik biasa (standar). Dengan kata lain, Pcpck Mixed-G yang kaliumnya antara lain berasal dari limbah pembuatan alkohol uari tetas tebu (K-vinase) dapat digunakan sebagai alternatif terhadap pupuk anorganik standar. | id |