Formulasi Bakteri untuk Meningkatkan Kebugaran Tanaman dan Menghambat Penyakit Bisul Bakteri
Abstract
Agens biokontrol merupakan suatu bentuk aplikasi bidang mikrobiologi pada sektor pertanian yaitu pemanfaatan bakteri-bakteri non-patogen sebagai agens biokontrol penyakit bisul bakteri pada kedelai dan tanaman pangan atau hortikultura lainnya. Formulasi bakteri biokontrol ini dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk menangani masalah penyakit bisul bakteri dengan cara yang lebih aman dan ramah lingkungan serta meningkatkan kebugaran tanaman. Tiga macam bakteri non-patogen yaitu bakteri filosfer Pseudomonas flourescens B29, bakteri kitinolitik Aeromonas caviae WS7b, dan bakteri fotosintetik anoksigenik MB7 yang terkandung di dalamnya bekerja secara sinergis menekan perkembangan penyakit terutama bisul bakteri serta meningkatkan kebugaran dan produktivitas tanaman. Pembiakan Pseudomonas fluorescens B29 dilakukan pada medium King?s B 10% yang mengandung rifampisin (50 ?g/ml), dan diinkubasi pada suhu 27o C selama 48 jam (Mariani, 1995). WS7b (WS7b) dibiakkan pada medium agar kitin dan diinkubasi pada suhu 27o C selama 48 jam (Wenuganen, 1996), sedangkan MB7 dibiakkan dalam medium Sistrom+Luria Broth (1:1) dengan kondisi inkubasi sebagaimana telah dipaparkan Irawan (1997) Komposisi formula bakteri ini terdiri dari 3 jenis bakteri yaitu Pseudomonas fluorescens B29, bakteri Aeromonas caviae WS7b, dan bakteri fotosintetik anoksigenik MB7 dengan kepekatan sel total 106-107 sel/ml masing-masing sebanyak 5-30% (v/v) gum xanthan (1% b/v) dan serbuk kitin (1% b/v), serta air hingga 100% volume.
Collections
- Patent [146]