Show simple item record

dc.contributor.authorEdi, Syafri
dc.date.accessioned2010-07-15T03:25:00Z
dc.date.available2010-07-15T03:25:00Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33115
dc.description.abstractMentimun (Cucumis sativus L.), salah satu tanaman sayuran penghasil buah yang banyak dibudidayakan petani pada kawasan Prima Tani Paal Merah dan umumnya di lahan pertanian Kota Jambi. Dipilihnya tanSaman ini karena permintaan yang cendrung meningkat, harga relatif cukup stabil, teknologi budidaya relatif lebih mudah dan rendahnya serangan hama dan penyakit bila dibandingkan dengan tanaman cabai dan tomat. Kajian bertujuan untuk melihat hasil dan analisis usahatani dari paket teknologi budidaya mentimun semi organik dan anorganik di Kawasan Prima Tani Paal Merah Kota Jambi. Kajian dilaksanakan pada kawasan Prima Tani Kelurahaan Paal Merah Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, yang dimulai pada bulan Nopember 2008 sampai Maret 2009. Kajian ini menguji dua paket teknologi budidaya mentimun (1) paket semi organik atau menuju organik dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati, meskipun masih menggunakan sedikit pupuk kimia sebagai starter dan (2) paket anorganik Hasil kajian menunjukkan bahwa paket semi organik memberikan hasil 29.300 kg/ha lebih rendah 3.900 kg/ha dari paket anorganik dengan hasil 33.200 kg/ha. Hasil ini didukung oleh komponen hasil mentimun seperti panjang, diameter, jumlah buah 1 kg dan jumlah panen produktif mentimun lebih baik paket anorganik. Dari hasil analisis usahatani diketahui keuntungan terbesar diperoleh pada paket anorganik Rp. 31.152.200,- dengan B/C ratio 1,16 (>1) dan R/C ratio 2,16 (>1), sedangkan untuk paket semi organik hanya Rp. 27.370.900,- dengan B/C ratio 1,15 (>1) dan R/C ratio 2.15 (>1) terdapat selisih sebesar Rp. 3.781.300,- atau terjadi penambahan 13,82 % lebih baik paket anorganik. Produk organik atau semi organik (lolos sertifikasi Prima 3) tidak berbeda dengan harga produk anorganik, sehingga perlu pertimbangan dan sosialisasi oleh pemerintah daerah, sehingga produksi yang dihasilkan petani secara organik atau semi organik dinilai dengan harga jual yang lebih baik dari pertanian konfensional, hal ini akan memberikan motifasi kepada petani untuk melakukan usahatani secara organik.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Budidaya Mentimun Semi Organik Dan Anorganik Di Kawasan Prima Tani Paal Merah Kota Jambiid
dc.title.alternativeKongres dan Seminar Ilmiah Perhortiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record