Pandangan masyarakat terhadap perilaku seks menyimpang dan pendidikan seks usia dini sebagai solusi pencegahan
Date
2008Author
Novita, Yulya Sri
Haryanto, Tri Yuda
Saputra, Deni
Kuswara, M. Idris
Rosiana, Agista
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan organisasi-vrganisasi homoseksual kini bukan lagi menjadi rahasia pribadi, eksistensinya untuk melebarkan sayap sampai merekrut anggota tak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat ini beberapa kaum homoseksual sudah tidak malu untuk membuka diri kepada masyarakat. Dari informasi yang penulis dapatkan, banyak perkumpulan organisasi homoseksual terbentuk dan berkembang khususnya di Indonesia. Legalisasi homoseksual di negara-negara barat seolah menjadi angin segar bagi mereka untuk terus aktif dalam mewujudkan cita-citanya untuk melegalisasikan homoseks di Indonesia. Meskipun begitu, kehadiran kaum homoseksual di Indonesia masih menjadi kontroversi di negara yang mayoritas muslim serta menjunjung nilai moral yang tinggi, homoseksual masih dianggap sungat tabu dan menakutkan oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Namun saat ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang telah menerima kehadiran mereka sebagai salah satu dari keragaman, bukan lag suatu hal yang menyimpang. Tak kurang dari 1% penduduk Indonesia adalah pelaku seks menyimpang (gay dan lesbian), jumlah itu akan terus bertambah sejalan dengan perkembangan dan eksistensi asosiasi homoseksual di Indonesia (www.gayanusantara.com). Kasus ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena masa depan anak bangsa ikut dipertaruhkan. Beberapa faktor seperti lingkungan keluarga dan masyarakat serta media sangat berpengaruh membentuk perilaku seks seseorang. Sebagai pencegahan timbulnya perilaku seks menyimpang, pendidikan seks dini pada lingkungan keluarga adalah solusi yang sangat berpengaruh, karena keluarga adalah lingkungan awal yang membentuk jati diri seorang anak.