Show simple item record

dc.contributor.authorHandayani, Tri
dc.contributor.authorFibriyanti, Armita
dc.contributor.authorPratiwi, Indah
dc.date.accessioned2010-07-13T07:01:30Z
dc.date.available2010-07-13T07:01:30Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32514
dc.description.abstractKekurangan nutrisi terhadap zat gizi mikro (besi (Fe), seng (Zn), dan vitamin A) mempakan masalah utama kesehatan yang dialami lebih dari setengah penduduk di dunia ini (Mason dan Garcia, 1993). - United Nations System Standi~ig Cotnniirree on Nzrtrition (2604) menyatakan bahwa gejala ini banyak menyerang .wanita dan an&-an* usia pra sekolah. Di Indonesia, setidaknya terdapat 5 juta -. anak dari 18 juta anak bilitamenderita gizi kurang, sedangkan 1.7 juta terancam gizi bumk (Kompas, 2007). Singkong mempakan bahan pangan yang mudah diperoleh dan relatif murah, memiliki daya adaptasi lingkungan yang tinggi, teknik budidaya mudah, tidak memerlukan banyak pilpuk dan pestisida. Kandungan mikro nutrisi Fe pada singkong mentah sebesar 1.1 mg/100 gram bahan, beta karoten 10 kd100 gram bahan (Community Food System Data, 2007). Kandungm Zn pada singkong antara 4-i8 mgkg bahan (Wkte dan Broadley, 2005). Rekomendasl FAOIWHO - tahun 2000 kebutuhan rnanusia dewasa terhadap Fe, Zn, beta karoten masingmasmg sebesar 10-15 mg, 12-15 mg, 800-1000 pg (dalain bentuk vitamin A).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Peningkatan Kandungan Zat Besi (Fe), Seng (Zn), dan Beta Karoten pada Tanaman Singkong (Manihot esculenta Crantz sin) melalui Teknologi Biofortifikasiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record