Pengembangan Perangkat Lunak Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati untuk Ketahanan Pangan
Date
2009Author
Mustafril
Setiawan, Budi Indra
Purwanto, Yanuar J.
Prasetyo, Lilik B.
Martianto, Drajat
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi suatu wilayah ditentukan oleh jumlah dan pertumbuhan penduduk, ketersediaan produksi pangan dari sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan sebagai sumber pangan dan gizi. Permasalahan yang terjadi adalah tidak semua wilayah dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Kebutuhan pangan suatu wilayah dapat dihitung dengan menggunakan standar angka kecukupan gizi (AKG). Berdasarkan AKG dan jumlah penduduk sesuai dengan jenis kelamin dan kelompok umur dapat diprediksi tingkat kebutuhan pangan dan gizi suatu wilayah. Sedangkan ketersediaan pangan dihitung berdasarkan jumlah produksi komoditi bahan pangan yang dikelompok menjadi sembilan kelompok bahan pangan menurut pola pangan harapan nasional (PPHN) 2020. Menggunakan daftar komposisi zat gizi makanan Indonesia dengan jumlah produksi komoditi pangan pertahun dapat dihitung ketersediaan pangan. Berdasarkan data dalam 10 tahun terakhir dapat dikembangkan metode proyeksi kebutuhan dan ketersediaan pangan berdasarkan PPHN 2020. Dari informasi ini dikembangkan perangkat lunak sistim penunjang keputusan atau decision support system (DSS) untuk menentukan kebutuhan lahan, sarana dan prasarana produksi pangan yang optimal baik dari sektor pertanian, perternakan, perikanan dan perkebunan dengan mengacu kepada kelompok bahan makanan berdasarkan PPHN. Input dari perangkat lunak ini adalah jumlah penduduk, produksi komoditi pangan dan luas lahan pertanian dan atau jumlah sarana pendukung produksi seperti alat tangkap untuk perikanan dan luas lahan potensi hijauan makanan ternak, sedangkan output-nya adalah kebutuhan energi pangan, energi pangan tersedia, energi pangan optimum, lahan tersedia, lahan optimum dan komposisi kebutuhan dan ketersediaan protein serta status ketersediaan pangan: Lebih, Cukup, dan Kurang. Perangkat lunak ini diberinama OptifoodPlus, dan bisa digunakan untuk tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional untuk analisis ketersedian dan kebutuhan pangan. Hasil running OptifoodPlus ini dapat dijadikan data input spasial Sistim Infomasi Geografis (SIG). Kata kunci : Optimasi, Sistim Penunjang Keputusan, Ketahanan Pangan
Collections
- Proceedings [2790]