Show simple item record

dc.contributor.authorDarma, I Gusti Ketut Tapa
dc.date.accessioned2010-07-08T02:49:03Z
dc.date.available2010-07-08T02:49:03Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/31172
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menentukan : (1) waktu pemanenan polong yang tepat, (2) metode ekstraksi benih dengan pengeringan, (3) jamur pathogen yang menyerang benih L. leucocephala Waktu pemanenan polong yang tepat adalah 62 hari setelah terbentuknya kuncup bunga. Pada waktu ini tercapai daya kecambah benih paling tinggi yaitu 97,25%. Pengeringan dengan penghembusan udara tanpa pemanasan menghasilkan jumlah polong terbuka paling rendah dibandingkan dengan pengeringan dengan embusan udara panas, baik dengan menggunakan alat pengering tipe batch ataupun tipe wagon. Pengeringan dengan penghembusan udara, jumlah polong terbuka : 20% dari polong no.9; 21% dari polong no.10; dan 41% dari polong no.11 dengan daya berkecambah benihnya relative paling tinggi dibandingkan dengan kedua pengeringan lainnya yaitu berturut-turut 87,13%, 44,25% dan 19,75%. Akan tetapi, daya berkecambah benih dari metode ekstraksi benih dengan penghembusan udara tanpa pemanasan masih lebih rendah daripada kontrol. Jamur pathogen yang menyerang benih adalah Aspergillus sp., Alternaria sp., Pythium sp., dan satu jenis tidak teridentifikasi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.relation.ispartofseriesVol.IX No.1
dc.titleSome Factors Affecting Seed Viability of Leucaena leucocephala (Lmk. de Witt.)id
dc.title.alternativeJurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.IX No.1,Th. 2003


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record