Show simple item record

dc.contributor.authorDarma, I Gusti Ketut Tapa
dc.date.accessioned2010-07-07T03:35:54Z
dc.date.available2010-07-07T03:35:54Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/30904
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menentukan (1) metode pemecahan dormansi benih dan (2) menentukan fungi patogenik yang berasosiasi dengan benih. Pemecahan dormansi dengan perendaman benih dalam asam sulfat 65-75% selama 25-35 menit sangat efektif untuk benih no. 3, kurang efektif untuk benih no. 4, tidak efektif untuk benih no. 2 dan mematikan benih no. 1. Akan tetapi untuk semua tingkat kemasakan, makin tinggi konsentrasi asam sulfat atau makin lama perendaman benih dalam asam sulfat, makin tinggi daya berkecambah benih. Terdapat interaksi antara tingkat kemasak-an benih dengan konsentrasi asam sulfat. Metode pemecahan dormansi dengan skarifikasi memakai “sample seed huller” dengan tiga kali pelewatan cukup efektif untuk benih no. 2, no. 3 dan no. 4. Perlakuan yang sama mengakibatkan semua benih no. 1 menjadi rusak. Perendaman benih dalam air mendidih selama 24 jam juga efektif, kecuali untuk benih no. 1 yang menjadi rendah daya berkecambahnya sesudah perlakuan tersebut. Pemecahan dormansi dengan penempatan benih pada 400 C selama 24 jam kurang efektif. Fungi patogenik yang berasosiasi dengan benih adalah : Aspergillus sp., Penicillium sp., Colletotrichum sp., Pythium sp. dan satu jenis yang tidak dikenal (species X), menyebabkan kerusakan pada benih.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleBeberapa Metode Pemecahan Dormansi Benih Leucaena Leucocephala (Lmk. de Witt.) dan Beberapa Fungi Patogenik yang Berasosiasi dengan Benihid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record