Peningkatan Variasi Somaklonal Tanaman Krisantimum melalui Induksi Kalus
Date
2009Author
Saputra, Vicky
Muzahid, Muhammad
Siregar, Dania
Nurwida, Arni
Astuti, Yuli
Metadata
Show full item recordAbstract
Keragaman genetik juga mempunyai arti yang sangat penting, terutama di bidang pemuliaan tanaman (plant breeding). Variasi genetik ini berlangsung secara tetap dan tidak adanya pengaruh atau campur tangan lingkungan. Keragaman genetik pada tanaman dapat ditingkatkan dengan melalui kultur kalus pada sel somatik atau dengan kata lain disebut dengan variasi somaklonal. Variasi somaklonal tergantung dari variasi alami yang terkandung di dalam kumpulan sel, baik genetik ataupun epigenetik yang dapat diamati pada planlet yang telah mengalami regenerasi. Keuntungan utama dari variasi somaklonal adalah meningkatkan pengadaptasian variabilitas genetik, membentuk tanaman yang berguna dari segi agronomi, tanpa proses hibridisasi. Variasi ini akan berguna jika seleksi in vitro dimungkinkan terjadi atau metode pemeriksaan secara cepat yang tepat. Hal ini dapat dipercaya bahwa variasi somaklonal dapat ditingkatkan selama kultur in vitro untuk beberapa karakter, seperti resisten terhadap penyakit, herbisida, dan toleransi terhadap lingkungan dan stress terhadap bahan kimia. Pada kegiatan ini dilakukan metode peningkatan variasi somaklonal tanaman krisantimum melalui induksi kalus. Variasi genetik dari sel somatik dapat ditingkatkan melalui induksi kalus secara in vitro. Variasi ini dapat dilihat dengan melihat variasi terbentuknya kalus yang timbul dari eksplan pada planlet krisantimum yang ditanam. Waktu pembentukan kalus bervariasi antar ulangan. Sebagian besar kalus muncul pada minggu ketiga setelah tanam dengan rata-rata sekitar 33.3%.
Collections
- PKM - Artikel Ilmiah [220]