Pembuatan Gula Super Putih dari Nira Nipah Melalui Proses Fosfatasi-Flotasi
Abstract
Nipah (nypa fructicans wumb) merupakan tuntbuhan penlanis non tebu yang tumbuh di Indonesia dengan hanzparan sekitar 7 juta hektare belum seiuruhnya di budidayakan. Hasil penelitian P361 (1990-1991) nira mentah dari Sponti Jaya Kalimantan menzpunyai kandungan sukrose 14,32 %, brix 16,37 %,kenzurnian flK) 87.5 dan warna ICU1,dSA 7.000. Kualitas nira nipah umunznycl lebih baik bila dibandingkan dengan kualitas nira tebu tnhun 1991-1994 denwn kandungan sukrose 9.38-1 0,32 %, brix (12.81-16,87)5.6, HK 73,2- 74.4 a'an warna ICUMSA antara 14.000-20.000. Warna nira nipah 50 sampai 70 % lebih rendah dibanding warns nira tebu dan kualitas nira nipah lebih stabil. Hasil penelitian pengolahan nira nipah dengan sistem "Fosfatnsi- Flotasi" yang dikerjakan pada skaln "Explant" bisa menghasilk-nn gula pasir super putih (SHS U) dengan spestfikasi : pol 99,80 %, kadar nir 0,08 96, hdar abu O,1 5.5, wnrna ICLIMSA 62 dan Nilai Remisi Direduksi (NRQ) 2 73. Kualitas gula ini lehih baik daripada kunlitas gula pasir yang dihasilkan dari nira tebu rata-rata PG.Indonesin tnhun 1991-1991 dengnn spesi$L-asi : NRD 69.45- 70,66 dan warna ICUMSA 121-893. Sejak tahun 1996 sistem Fo,CJatasi-Flotasi digunakan zlntuk mengolah gula kristal merah (Rmv Sugar) menjadi gzrla nrutu tinggi (semi raJnasi) secara besarbesaran di pabrik gula Pelaihari Kalimantan Selatan. Keberhasilan sistein pengolahan "Fosfatasi- Flotasi" dan tersedianya faktor pendukung antara lain tanaman domestih- sumber pernanis, diharapkan dapat nlendorong petani nipah untuk meningkntkan budidaya tarza~rznnn ipah sehingga &pat nzeningkatka~zn ilai tainbah yang tnakirnal. Bila proses ini berhasil di aplikasikan pada skala pabrik maka ketergantungan pemenuhan konsunzsi gula dari ilrtpor dapat diperkecil inengir~gnf Pemerintah Indonesin perlu mempertahnnkan 'yo od security".
Collections
- Proceedings [2790]