Show simple item record

dc.contributor.authorRustiadi, Ernan
dc.date.accessioned2010-05-24T04:26:06Z
dc.date.available2010-05-24T04:26:06Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/24810
dc.description.abstractProses alih fungsi lahan sudah dipandang sebagai pemandangan yang fisik yang biasa di dalam kehidupan kita sehari-hari. Aktifitas penggunaan lahan adalah bentuk fisik dari aktifitas sosial-ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Dalam skala nasional, dalam kurun waktu tiga dekade terakhir, setidaknya terdapat dua trend utama proses alih fungsi lahan yang menonjol, yakni proses deforestasi dan urbanisasi-suburbanisasi (Kitamura dan Rustiadi, 1997). Proses deforestasi terutama sebagai akibat dari aktifitas loging, pengembangan areal pertanian dan pemukiman baru (transmigrasi). Deforestasi di luar Pulau Jawa terutama dilakukan oleh konsesi-konsesi HPH, perkebunan serta program-program transmigrasi, dengan demikian pihak-pihak swasta dan pemerintah merupakan pelaku-pelaku utama yang dominan. Di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan sebagian wilayah lainnya di luar Pulau Jawa, tekanan penduduk lokal, proses perambahan hutan merupakan fenomena yang cukup umum. Di lain pihak, pada daerah-daerah seputar perkotaan ekspansi aktifitas urban (suburbanisasi) merupakan faktor utama terjadinya alih fungsi lahan-lahan pertanian ke aktifitas urban. Dengan demikian sebagian besar magnitude proses alihfungsi lahan berlangsung di kawasan perdesaan, khususnya pada kawasan-kawasan perbatasan kota-desa dan perbatasan kawasan budidaya-non budidaya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAlih fungsi lahan dalam perspektif lingkungan perdesaanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record