Show simple item record

dc.contributor.authorUlya, Oktafil
dc.contributor.authorHarakita, Dita Yuliati
dc.contributor.authorFindranov, Hans B.
dc.date.accessioned2010-05-12T07:00:10Z
dc.date.available2010-05-12T07:00:10Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20269
dc.description.abstractPT Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Produk PT Newmont Nusa Tenggara berupa konsentrat tembaga yang mengandung sejumlah kecil emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di Indonesia maupun di luar negeri untuk pengolahan selanjutnya. Keberadaan lokasi tambang memberikan kontribusi yang besar bagi negara baik dari segi ekonomi maupun sosial, karena pertambangan mempunyai kapasitas sebagai penggerak (prime mover) pembangunan di daerah terpencil. Tetapi lahan yang dieksplorasi untuk pertambangan menjadi terganggu. Reklamasi di PT Newmont Nusa Tenggara merupakan suatu usaha penanaman kembali menggunakan tanaman dan tumbuhan asli yang tumbuh di lahan tersebut sesegera mungkin selama periode konstruksi berlangsung. Dalam Kepmen PE No. 1211.K/008/M.PE/95 yang dimaksud reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai dengan peruntukkannya. Proses reklamasi di PT Newmont Nusa Tenggara diawali dengan pembukaan lahan (land clearing) lalu penelitian tanah contoh (soil sampling) untuk mengetahui kelayakan tanah lapisan atas (top-soil) dan tanah lapisan bawah (sub-soil) untuk dipakai reklamasi. Setelah diketahui kelayakan dari tanah yang diteliti, dilakukan pengambilan dan pengangkutan tanah (loading soil) untuk top-soil menyusul kemudian pengambilan sub-soil. Top-soil sementara disimpan dulu di stockpile, karena tanah yang akan disebar terlebih dahulu adalah subsoil. Penyebaran tanah dilakukan bertahap dengan pemadatan (compaction). Penyebaran tanah pertama adalah penyebaran tanah sub-soil setebal 0,5 m. Selanjutnya tanah tersebut dipadatkan sampai dengan kepadatan minimal 95%. Setelah pemadatan pada lapis pertama selesai, dilakukan penyebaran dan pemadatan lapisan tanah kedua disusul dengan lapisan tanah ketiga yaitu tanah sub-soil dengan ketebalan yang sama dengan tanah lapis pertama. Lapisan tanah yang keempat (sub-soil) ketebalannya 0,4 m. Setelah itu dipadatkan dengan kepadatan minimal 95%. Lapisan tanah kelima (sub-soil) ketebalannya 0,35 m dan kepadatannya minimal 95%. Lapisan tanah keenam adalah top-soil dengan ketebalan tanah 0,5 m dan kepadatannya 85%. Setelah pemadatan enam lapis selesai dilakukan, proses selanjutnya adalah pemasangan energy breaks, lalu penyebaran bibit (hidroseeding) dan dilanjutkan dengan penanaman.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleProses Reklamasi Lahan Bekas Tambang di PT. Newmont, Batu Hijau, Nusa Tenggara Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record