Aplikasi Beberapa Fotoperiodisme Terhadap Pengumbian Kentang (Solanum tuberosum) CV. Atlantik Menggunakan Teknik In Vitro
Abstract
Kentang merupakan bahan pangan yang tidak asing bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Akan tetapi permintaan kentang yang meningkat tidak dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Rendahnya produktivitas kentang di Indonesia terjadi karena kebiasaan petani yang menggunakan bibit dengan ukuran yang lebih kecil dari standar serta berasal dari pertanaman sebelumnya. Hal ini menyebabkan adanya akumulasi penyakit sistemik. Untuk mengatasi hal tersebut diproduksi bibit melalui teknik kultur jaringan. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam kultur jaringan adalah fotoperiodisme. Dengan memanipulasi fotoperiodisme dapat dihasilkan umbi mikro kentang dengan kualitas dan kuantitas yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama penyinaran pada pembentukan umbi mikro kentang kultivar Atlantik serta mendapatkan lama penyinaran yang optimum untuk menghasilkan umbi kentang yang memenuhi kriteria bibit berkualitas. Metode yang digunakan adalah rancangan lingkungan RAK dengan faktor perlakuan fotoperiodisme 4 taraf (0 jam/hari, 8 jam/hari, 16 jam/hari, dan 24 jam/hari). Berdasarkan percobaan, lama penyinaran dapat menghambat inisiasi umbi namun mempersingkat proses pembentukan umbi pada kultivar Atlantik, perlakuan fotoperiodisme 16 jam memberikan hasil yang optimum pada produksi panen umbi mikro kentang kultivar Atlantik berdasarkan peubah lama inisiasi, keserempakan umbi, berat basah dan panjang diameter umbi mikro.
Collections
- PKM - Artikel Ilmiah [220]