Show simple item record

dc.contributor.authorLesvian, Angga
dc.contributor.authorMulyanto, Anton
dc.contributor.authorPrasetya, Hendra
dc.date.accessioned2010-05-12T02:40:11Z
dc.date.available2010-05-12T02:40:11Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19812
dc.description.abstractPemilihan Umum (Pemilu) merupakan cara memilih wakil rakyat yang akan duduk di pemerintahan (legislatif maupun eksekutif). Namun, proses pelaksanaan pemilu di Indonesia sendiri masih memiliki banyak kekurangan, misalnya proses penghitungan perolehan suara resmi oleh penyelenggara pemilihan yang seringkali membutuhkan waktu lama dan adanya tindak kecurangan seperti manipulasi hasil suara. Saat ini Quick count dipercaya sebagai alternatif solusi yang dapat menjawab permasalahan itu. Quick count (penghitungan suara cepat) adalah proses pencatatan hasil perolehan suara di ribuan TPS yang dipilih secara acak. Unit analisa Quick count ini adalah TPS. Kekuatan data Quick count sebenarnya bergantung pada metode penarikan contoh (sampling) yang digunakan. Sampel yang ditarik secara benar akan memberikan landasan kuat untuk mewakili karakteristik populasi. Mengingat pada bidang ilmu statistika terdapat beberapa metode sampling yang digunakan, maka dalam pelaksanaan quick count diperlukan pemilihan metode sampling yang paling tepat. Tujuannya agar hasil quick count bersifat akurat. Selama ini fakta menunjukan bahwa quick count dengan penerapan metode sampling yang berbeda akan menghasilkan estimasi perolehan suara yang berbeda pula. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis ataupun penelitian untuk mengetahui metode penarikan contoh (sampling) yang mana yang paling tepat diterapkan pada quick count pemilu di Indonesia. Metode analisis ini dilakukan dengan perhitungan statistika terhadap empat teknik sampling quick count, yaitu simple random sampling, stratified random sampling, cluster random sampling, dan two-stage cluster sampling. Output dari analisis ini berupa nilai bound of error (batas kesalahan) dan selisih proporsi estimasi perolehan hasil suara dengan parameter. Teknik sampling dengan bound of error dan selisih proporsi terkecil adalah teknik sampling yang paling tepat diterapkan pada quick count karena akan menghasilkan estimasi yang paling akurat. Dari hasil analisis pada kasus Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008, maka dapat disimpulkan bahwa metode sampling stratified random sampling adalah metode sampling yang paling tepat digunakan pada quick count dengan bound of error sebesar 0,31% dan selisih proporsi sebesar 6,36%.id
dc.titleKajian Analitis Metode Sampling yang Tepat dengan Akurasi Tinggi untuk Estimasi Pemenang Pemilu pada Quick Count Studi Kasus : Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record