| dc.description.abstract | Respons imun adaptif merupakan kemampuan klonal limfosit yang spesifik terhadap antigen untuk mengalami proliferasi dan berdiferensiasi secara cepat menjadi sel-sel efektor. Oleh karena itu, pemantauan respons imun memerlukan metode yang mampu menilai proliferasi limfosit secara akurat, baik secara in vitro maupun in vivo, dengan gangguan minimal terhadap viabilitas dan fungsi sel. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk tujuan tersebut adalah pelabelan sel menggunakan pewarna fluoresen intraseluler carboxyfluorescein succinimidyl ester (CFSE). Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Lyons dan Parish pada tahun 1994, CFSE telah menjadi prosedur standar di berbagai laboratorium untuk memantau proliferasi limfosit. Teknik ini telah diaplikasikan secara luas, baik pada studi in vivo menggunakan model hewan seperti tikus, maupun pada kultur in vitro limfosit tikus dan manusia.Selain untuk menilai proliferasi sel, CFSE memiliki keunggulan tambahan dalam melacak migrasi dan distribusi limfosit di dalam jaringan dan organ limfoid. Pada awalnya, pewarna ini memang dikembangkan untuk tujuan pelacakan sel in vivo, karena kemampuannya memberikan label yang stabil sehingga memungkinkan pemantauan limfosit selama berbulan-bulan. Sel yang diberi label CFSE juga telah banyak digunakan dalam berbagai uji sitotoksisitas, baik secara in vivo maupun in vitro. ... | id |