View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Research Report
      • Research Report
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Research Report
      • Research Report
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      LAPORAN PENELITIAN : Intervensi Telur dan Susu di Batang: Analisis Asupan Gizi dan Status Gizi Balita

      REPORT SERIE 5

      Thumbnail
      View/Open
      Laporan Penelitian (516.5Kb)
      Date
      2025-12
      Author
      Khomsan, Ali
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Masa balita merupakan periode emas (golden period) dalam siklus kehidupan manusia karena pada fase ini terjadi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta pematangan sistem organ yang sangat pesat. Kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita sangat ditentukan oleh kecukupan dan kualitas konsumsi pangan yang diterima sejak dini. Konsumsi pangan yang tidak memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dapat berdampak langsung pada status gizi balita dan berkontribusi terhadap berbagai masalah gizi seperti gizi kurang, stunting, wasting, maupun defisiensi zat gizi mikro (Black et al., 2013; WHO, 2021). Konsumsi pangan balita didefinisikan sebagai jumlah dan jenis makanan serta minuman yang dikonsumsi oleh anak usia 12–59 bulan dalam periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Pada usia ini, balita mulai mengalami transisi dari makanan pendamping ASI ke makanan keluarga, sehingga sangat rentan terhadap masalah ketidakseimbangan gizi apabila pola konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya (Dewey & Brown, 2003). Pola konsumsi pangan balita yang ideal seharusnya mencakup keragaman pangan, frekuensi makan yang cukup, serta porsi yang sesuai dengan umur dan tingkat aktivitas anak (FAO & WHO, 2019). Di negara berkembang, termasuk Indonesia, permasalahan konsumsi pangan balita masih menjadi tantangan serius. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan balita cenderung belum memenuhi prinsip gizi seimbang, khususnya dalam hal konsumsi pangan sumber protein hewani, sayur, dan buah (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Banyak balita mengandalkan makanan pokok berkarbohidrat tinggi, sementara asupan protein, vitamin, dan mineral masih rendah. Kondisi ini berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi yang berdampak pada gangguan pertumbuhan jangka pendek maupun jangka panjang. ...
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171804
      Collections
      • Research Report [254]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository