View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Research Report
      • Research Report
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Research Report
      • Research Report
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      LAPORAN PENELITIAN : Intervensi Telur dan Susu di Karawang: Analisis Asupan Gizi dan Status Gizi Balita

      REPORT SERIE 4

      Thumbnail
      View/Open
      Laporan Penelitian (515.2Kb)
      Date
      2025-12
      Author
      Khomsan, Ali
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Masalah gizi balita masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Status gizi balita mencerminkan kondisi kesehatan, kesejahteraan, serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap masalah gizi karena berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kekurangan gizi pada masa ini dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan produktivitas saat dewasa (Black et al., 2013). Berbagai bentuk masalah gizi pada balita, seperti stunting, wasting, dan underweight, masih ditemukan dengan prevalensi yang relatif tinggi dan menunjukkan adanya determinan multifaktorial yang saling berkaitan. Secara konseptual, status gizi balita dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung meliputi konsumsi pangan dan asupan zat gizi serta status kesehatan anak, sedangkan faktor tidak langsung mencakup kondisi sosial ekonomi rumah tangga, lingkungan, serta pola pengasuhan (UNICEF, 2015). Dalam kerangka ini, aspek sosial ekonomi keluarga dan aspek konsumsi pangan memegang peranan penting karena berpengaruh terhadap ketersediaan pangan, kualitas diet, serta kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi balita secara berkelanjutan. Aspek sosial ekonomi keluarga merupakan salah satu determinan utama status gizi balita. Tingkat pendapatan rumah tangga menentukan daya beli pangan dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Rumah tangga dengan tingkat pendapatan rendah cenderung mengalami keterbatasan dalam menyediakan pangan bergizi seimbang, sehingga balita lebih berisiko mengalami kekurangan gizi (Smith & Haddad, 2015). Selain itu, proporsi pengeluaran pangan yang tinggi sering kali menunjukkan kerentanan ekonomi, di mana keluarga harus mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan dasar, sehingga kualitas dan keragaman pangan menjadi terbatas. ...
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171803
      Collections
      • Research Report [254]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository