Pemberdayaan Program Tablet Tambah Darah Untuk Remaja Putri (Ttd Rematri) Di Wilayah Dengan Prevalensi Stunting Tinggi (Tahun Ke-2)
LAPORAN AKHIR
View/ Open
Date
2025Author
Khomsan, Ali
Riyadi, Hadi
Nurhidayati, Vieta Annisa
Prasetya, Guntari
Rizkiriani, Annisa
Amelia, Ria
Dewi, Mira
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada tahun 2018, sebanyak 32% remaja di Indonesia mengalami anemia. Hal ini berarti
terdapat sekitar 7,5 juta remaja Indonesia yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan kognitif, serta menjadi lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Laporan
pada tahun yang sama menunjukkan bahwa 76,2% remaja putri menerima tablet tambah
darah dalam 12 bulan terakhir, namun hanya 1,4% yang mengonsumsinya sesuai anjuran
(sebanyak ≥52 tablet dalam satu tahun). Data tersebut menunjukkan bahwa program tablet
tambah darah belum berjalan secara efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya
inovatif dan strategis serta penguatan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan
dalam upaya pencegahan anemia pada remaja di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah:
1. Memberdayakan pelaksanaan tablet tambah darah mingguan (TTD) melalui guru,
petugas Puskesmas, petugas Dinas Kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Mengembangkan sistem edukasi gizi dan pemantauan yang terintegrasi untuk
meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri.
3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi motivator sebaya (peer motivator) guna
meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri.
4. Mengevaluasi pelaksanaan tablet tambah darah (TTD) di tingkat sekolah setelah
penerapan sistem edukasi gizi dan pemantauan terintegrasi.
Dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) intervensi mampu
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik (knowledge, attitude, and practice/KAP) terkait
tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan guru; (2) intervensi mampu meningkatkan
kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) serta kadar hemoglobin darah pada remaja
putri.
Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimental dengan pengukuran praintervensi
(baseline) dan pasca-intervensi (endline) pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi. Subjek penelitian adalah remaja putri menengah atas di beberapa sekolah terpilih
di Kabupaten Cianjur. Kriteria inklusi subjek meliputi: (1) remaja putri kelas X dan XI; (2)
menerima tablet tambah darah mingguan; (3) tidak memiliki riwayat penyakit kronis, infeksi,
atau kelainan darah; (4) tidak mengonsumsi suplemen multivitamin-mineral sejenis; (5) tidak
dalam kondisi hamil; dan (6) tinggal bersama orang tua serta bersedia berpartisipasi.
Kelompok kontrol dan intervensi yang memenuhi kriteria inklusi berasal dari empat sekolah
sasaran di Kabupaten Cianjur, yaitu SMAN 1 Cianjur dan SMA PGRI Cianjur (kelompok
kontrol), serta SMAN 2 Cianjur dan SMA Pasundan Cianjur (kelompok intervensi). Jumlah total
subjek penelitian adalah 112 remaja putri. Data yang dikumpulkan meliputi: (1) karakteristik
sosial ekonomi, (2) status gizi, (3) kadar hemoglobin darah, (4) tingkat aktivitas fisik, (5)
pengetahuan dan sikap terkait anemia dan tablet tambah darah (TTD), (6) kebiasaan makan,
(7) konsumsi pangan, dan (8) kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD). ...
Collections
- Research Report [254]
